<!– @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } –>
oleh Kevin Pradana
Pada suatu hari di zaman penjajahan belanda lahir lah seorang anak . Seorang anak yang akan menaikan harkat martabat kaum nya. Ia lah pitung sang pahlawan dari betawi. Dari kecil ia di didik sebagai seorang petarung yang ahli ilmu silat dan ilmu kebal, ia seorang yang kuat dalam beribadah dan rajin menolong orang lain. Dari kecil jiwa kesatria nya sudah tumbuh dengan baik. Ia benci segala macam jenis penjajahan dan ketidak adilan. Ia lah masa depan cerah bagi rakyat betawi.
Menjelang masa-masa remaja, si pitung mulai lihai beradu ilmu silat. Ilmu kebal senjata tajam nya pun sudah tak bisa d abaikan lagi. Tapi ia masi lah tetap anak muda yang rajin beribadah dengan tekun. Semakin muak dia dengan penjajahan dan ketidak adilan yang menginfeksi daerah tempat tinggal nya. Tapi kemuakan itu tidak berhenti di situ, ia rajin menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan atas ketidak adilan yang mereka terima. Di mana ada ketidak adilan di sana lah ada pitung dan teman-teman nya melawan ketidak adilan itu. Yang tambah membuat nya muak ia lah bukan hanya orang kompeni yang mengzholimi rakyat betawi tetapi juga ada antek-antek berdarah lokal yang ikut-ikut menganbil peruntungan dari kesempatan dalam celah-celah yang potensial untuk diri mereka. Hati mereka telah di semen oleh iming-iming hadiah dari pihak Belanda. Mungkin jadi antek-antek Belanda sudah menjadi profesi yang sangat di minati oleh para binatang di daerah betawi dan sekitar nya.
Hati pitung makin tidak senang dengan para penjajah yang makin tidak beradab. Itu lah yang membuat pitung mulai mencuri dari para orang kaya yang tidak memihak kepada rakyat dan membagikan hasil rampasan nya kepada setiap warga yang membutuhkan. Tidak pandang bulu, setiap orang kaya yang memihak kepada para kompeni, akan d babatnya dengan cara yang manusiawi bukan dengan membunuhnya. Hari demi hari ia lalui untuk membantu rakyat miskin, tak kenal lelah ia membantu mereka.
Tentu lah para korban dari pada pitung tidak senang hati akan kelakuan si pitung dan teman-teman nya itu. Para kompeni dan korban pun mulai mencari informasi untuk mengalahkan si raja silat dari betawi. Pada suatu saat para kompeni mendapatkan informasi bahwa si pitung lemah terhadap telur asin, belanda pun menyerang nya dengan bala tentara bersenjatakan telur asin. Tetapi itu hanya tipuan ternyata si pitung tidak terlemahkan oleh serangan dari kompeni.
Tapi ternyata kebiadapan orang licik memang berada dimana-mana. Akhir nya kelemahan si pitung terungkap juga. Ialah pitung yang akan terluka jika tertembak oleh peluru emas, informasi ini diberitahukan oleh teman dari pada pitung sendiri. Saat kompeni menembaknya dengan peluru emas, pitung pun terkapar tak berdaya. Tapi itu bukan akhir dari pitung. Tetapi ternyata kompeni juga tahu bagai mana membunuh pitung. Ia harus di potong-potong dan di kuburkan di berbagai tempat terpisah. Dan hal itu pula yang di lakukan oleh sang kompeni sehingga sang pitung tidak bernyawa lagi.
si pitung bersenjata golok,
kawan segan lawan pun kabur.
setiap hari selalu berkokok,
membangunkan orang yang sedang tidur
tolong dong balesan nye
TOLONG!!! inti dari ceritanya donkzzz…. Buat tugas skull nih.. JaWaB Ya PlIzZz… nickname PB saya = JinXlPro~amanda silahkan di add atau pun audition nama The_AUDIT_masteR…..
cerita pitung mantaaaaaaaaap
minta ringkasannya dong buat tugas 01 pancoran
au ah gelap 😥